SIMANEWS.COM, Jakarta-Taukah kalian mengenai istilah rahim turun (Turun Peranakan), pembaca setia simanews.com. Yuk, kita simak bersama artikel berikut ini. Jadi rahim atau uterus (dalam bahasa medis) adalah organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia, termasuk manusia. Salah satu ujungnya adalah servik, membuka ke dalam vagina, dan ujung satunya yang lebih luas, yang dianggap badan rahim, disambung di kedua sisi dengan tabung Fallopian. Karena terdapat dalam berbagai bentuk dan ukuran di organisme yang berbeda.
Rahim merupakan organ penting dalam sistem reproduksi wanita yang terletak di dalam panggul. Rahim disangga oleh otot, ligamen, dan jaringan fibrosa agar tetap berada di tempatnya. Ketika otot, ligamen, dan jaringan fibrosa yang menahan rahim melemah atau mengalami kerusakan maka rahim dapat turun hingga menonjol keluar dari vagina. Kondisi ini disebut dengan rahim turun atau prolaps uteri. Prolaps uteri dapat dialami oleh wanita dari segala usia. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause dan pada wanita yang melahirkan normal.
Biasa disebut turun peranakan dibagi menjadi beberapa tingkat keparahan, yaitu:
- Tingkat I, terjadi ketika leher rahim turun sampai ke vagina.
- Tingkat II, terjadi ketika leher rahim turun sampai ke batas mulut vagina.
- Tingkat III, terjadi ketika leher rahim keluar dari vagina.
- Tingkat IV , terjadi ketika keseluruhan rahim keluar dari mulut vagina.
Baca Juga: Akibat Mengkonsumsi Makanan Manis Berlebihan
Turun peranakan disebabkan oleh melemahnya otot dan jaringan penyangga rahim di panggul. Kondisi ini bisa terjadi akibat beberapa faktor berikut:
- Merasa seperti seperti sedang duduk di atas bola atau ada yang keluar dari vagina.
- Mengalami penurunan kadar hormon estrogen setelah memasuki masa menopause.
- Sering mengalami perdarahan vagina atau keputihan.
- Rasa tidak nyaman saat berjalan.
- Keluar darah dari vagina.
- Infeksi kandung kemih berulang.
- Hubungan seksual jadi terasa lebih menyakitkan.
Berikut ini beberapa pilihan perawatan dan pengobatan turun peranakan:
Pengobatan turun peranakan akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Pada kasus turun peranakan ringan yang tidak bergejala atau hanya menimbulkan beberapa gejala, dokter akan menganjurkan terapi mandiri yang dapat dilakukan di rumah.
Tujuan terapi mandiri adalah untuk meredakan gejala dan mencegah kondisi semakin parah. Terapi mandiri tersebut dapat dilakukan dengan:
- Menurunkan berat badan.
- Mengatasi sembelit atau konstipasi.
- Melakukan senam kegel untuk menguatkan otot panggul. (Red/ FY)