Surabaya, Simanews – Kisah Muazin buta seperti yang di unggah akun @ayung_n di Twitter beberapa waktu lalu. Vidio berdurasi 45 detik itu melihatkan bahwa pemilik akun tersebut merasa kagum ketika muazin mengumandangkan azan.
Muazin buta yang dikenal bernama Ahmad Basri(61) warga Desa Kalipait, Telipdlimo, Tegaldlimo, Banyuwangi. Ia buta sejak 5 tahun silam.
Dalam video tersebut memperlihatkan Ahmad Basri mengumandangkan Adzan dengan posisi sedikit membungkuk tampak mengenakan baju muslim dengan kopiah dan sarung. Meski begitu ia tak pernah absen mengumandangkan shalat 5 waktu di Masjid Muttaqin, desa setempat.
Pria yang biasa dipanggil Pak Mad ini merupakan Muazin tetap di Masjid Baitul Muttaqin. Ia selalu diantar istinya, Siti Halimah (55) dari rumah sampai ke depan pintu masjid yang berjarak sekitar 300 meter.
“saya pasrah, sekarang saya mengandalkan isti yang setia merawat,” Ungkapnya seperti yang di kutip dari detiknews.
Pak mad selalu diantar istrinya pukul 04.00 WIB untuk mengumandangkan adzan subuh. Lalu istrinya menjemput kembali pukul 07.00 WIB untuk sarapan. Kemudian Pak Mad kembali diantar ke masjid pada pukul 10.00 WIB untuk persiapan adzan zuhur.
‘’saya berada di masjid seharian penuh. Pulang sekitar pukul 20.00 WIB usai shalat isya,” Katanya.
Walaupun ia mengatakan suaranya biasa – biasa saja. Menurutnya saat adzan zuhur suaranya lebih enak didengar. Ia mengaku saat adzan zuhur perutnya keadaan kosong karena ia belum makan siang, ia biasa sarapan pagi pukul 07.00 WIB.
“Dibanding dengan waktu shalat lainnya, waktu adzan shalat zuhur yang paling bagus didengarkan,” Katanya.
Sejak kecil dirinya mengaku belajar adzan, Ahmad diajari langsung oleh pengasuh ponpes, KH Muhtar Syafaat Abdul Gofur. Saat dirinya menimba ilmu di Pondok Pesantren terbesar Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.
“saya belajar di Ponpes Blokagung enam tahun. Saya tertarik menjadi muazin sejak saat itu, hanya ini yang saya mampu, dan alhamdulillah kemampuan saya ini dapat bermanfaat bagi orang lain,” Terangnya.
Pak Mad menjelaskan bahwa saat lahir matanya normal. Namun, Penyakit glaukoma yang menyebabkan indra penglihatannya itu tidak berfungsi sejak 2010 membuat dirinya kini buta.
“ saya juga tidak tahu kenapa saya terserang penyakit itu,” Ungkapnya dengan suara lirih.
(Restu Budi Lestari)
Subulussalam, Simanews.com - Kejaksaan Negeri Subulussalam Bersama dengan ATR/BPN dan Kementerian Agama Kota Subulussalam melakukan Rapat Koordinasi dalam Rangka Percepatan...
Read moreCopyright © 2020 Sima News | All rights reserved. | Developed: by Kebon Jasa