Rahim Turun, Simak Penjelasan Berikut!
25 Januari 2022
Suhendra Fu Pengusaha Muda Dengan Hati Yang Mulia
27 September 2021
Jakarta, SimaNews – Kepolisian Malaysia meringkus tiga orang yang mengancam akan membunuh Mahathir Mohamad, satu di antaranya warga negara Indonesia (WNI).
Kepala Polisi Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Abdul Hamid Bador mengatakan ketiga pria itu termasuk di antara enam orang yang ditangkap di Kuala Lumpur, Selangor, Perak, dan Penang pada 6 dan 7 Januari 2020 karena terlibat dengan kelompok teroris ISIS.
“Mereka bagian dari sel ISIS yang dibentuk 2019 dan bertujuan untuk mempromosikan ideologi Salafi Jihadi, merekrut anggota baru, dan melancarkan serangan di Malaysia,” kata Hamid mengutip The Star, Sabtu (27/3/2021).
Hamid menuturkan penyelidikan mengungkapkan ketiga pria itu mengancam akan membunuh Mahathir dan beberapa anggota kabinetnya karena mereka dipandang sebagai pemerintah sekuler.
“Mereka juga berencana melancarkan serangan di kasino di Dataran Tinggi Genting dan pabrik bir di Lembah Klang,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengungkapkan orang-orang itu belum sempat mempersiapkan serangannya. “Mereka sebenarnya tidak bisa merencanakan penyerangan, apalagi melakukan persiapan,” ungkapnya.
Kini ketiga pria tersebut telah diadili dan dihukum berdasarkan Pasal 130B (1) (a) KUHP karena memiliki barang-barang yang berkaitan dengan kelompok teroris atau kegiatan teroris.
Menurut Hamid, tiga orang lainnya yang sebelumnya ditahan dibebaskan atas instruksi Wakil Jaksa Penuntut Umum.
Sebelumnya Divisi Kontra-Terorisme Cabang Khusus (E8) Bukit Aman Asst Comm, Azman Omar mengatakan seorang pria yang ditahan polisi telah berencana untuk membunuh sejumlah mantan pemimpin Malaysia.
Para pemimpin ini termasuk Mahathir dan Lim Guan Eng, serta mantan Jaksa Agung Tommy Thomas. Tersangka ditangkap E8 pada Januari bersama dengan lima pria lainnya yang mendukung ISIS.
Azman mengatakan tersangka mengaku ingin melancarkan serangan tunggal terhadap mantan perdana menteri Mahathir Mohamad dan mantan menteri keuangan Lim, Thomas, dan bahkan mantan menteri urusan agama Datuk Seri Dr Mujahid Yusof Rawa.
“Saat diinterogasi, tersangka mengaku berencana menusuk mereka dengan pisau atau benda tajam,” ujarnya. Sejauh ini total 558 orang telah ditangkap sejak 2013 karena diduga terlibat dengan ISIS.
“Sebanyak 256 orang sudah diadili, 51 sudah ditempatkan di bawah Pencegahan Tindak Pidana (Poca), 37 di bawah Pencegahan Terorisme Act (Pota) dan sisanya dibebaskan,” ucapnya. *
Jakarta, Simanews.com - Korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah menembus 20.451 orang. Dilansir CNN, Jumat (10/2),...
Read moreJakarta, Simanews.com - Survei Geologi Amerika Serikat (United States Geological Survey/USGS) memprediksi korban tewas akibat gempa magnitudo 7,7 di Turki...
Read moreSIMANEWS.COM, Jakarta - Perang di Ukraina kini masih berkobar, invasi Rusia ke Ukraina sudah memasuki hari ke-13, Selasa (8/3/2022). Krisis kemanusiaan yang dialami Ukraina semakin...
Read moreSIMANEWS.COM, Jakarta - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, menerbitkan aturan pembukaan visa kunjungan saat...
Read moreSIMANEWS.COM, Jakarta - Jenderal besar Rusia tewas ditembak sniper Ukraina saat tengah bertempur. Kematian sang jenderal disebut sebagai pukulan telak untuk...
Read moreJAKARTA | Simanews.com- Demi mensukseskan pertandingan BRI Liga 2023/2024 pada pekan ke-21 antara Persija Jakarta Vs Persita Tangerang yang akan...
Read moreCopyright © 2020 Sima News | All rights reserved. | Developed: by Kebon Jasa