Demo Aliansi Rakyat Mengugat Menyoroti “TKA Cina Unskilled”
3 Februari 2023
Jakarta, SIMANEWS – Risiko penularan infeksi Covid-19 ditemukan sejumlah peneliti dapat menular pada penderita refluks asam lambung atau GRED. Penularan tersebut diduga terjadi melalui apapun yang ditelan atau masuk lewak kerongkongan.
Sebagaimana diketahui, refluks asam lambung berkepanjangan dapat memicu terjadinya komplikasi esofagus Barret. Komplikasi ini terjadi saat sel yang melapisi kerongkongan rusak karena asam lambung yang terus naik ke atas.
Orang yang mengalami esofagus Barret mengembangkan sel-sel usus di kerongkongan setelah refluks asam lambung berkepanjangan. Dalam sebuah uji laboratorium, para peneliti dari Washington University menemukan, sel-sel tersebut memiliki reseptor yang dapat mengikat virus SARS-CoV-2.
Pada masa awal pandemi, sejumlah ahli telah menjelaskan bahwa makanan tak dapat menjadi medium penularan Covid-19. Virus SARS-CoV-2 sendiri lebih berkaitan dengan reseptor ACE2 di saluran pernapasan, tapi tidak di saluran pencernaan.
Namun, apa yang ditemukan para peneliti tak berkata demikian. Para peneliti mempelajari pasien dengan kondisi esofagus Barret dan refluks asam lambung. Ditemukan bahwa sel-sel esofagus dapat mengikat virus corona penyebab Covid-19.
Refluks asam lambung dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada esofagus, termasuk modifikasi sel yang menyerupai sel usus. Sel-sel ini datang dengan reseptor ACE2, sehingga virus dapat terikat saat melintasi esofagus.
“Belum ada bukti bahwa orang dengan esofagus Barret dan refluks asam lambung memiliki risiko Covid-19 yang lebih tinggi. Pasalnya, hal itu belum pernah dipelajari,” ujar salah satu peneliti, Jason C Mills, dalam sebuah pernyataan, mengutip BGR.
“Sekarang kami telah mencoba menghubungkan titik-titik ini. Mungkin dari sini akan bermanfaat untuk melihat apakah orang dengan kondisi tersebut memiliki tingkat risiko infeksi yang tinggi atau tidak.”
Selain itu, orang dengan refluks asam lambung dan esofagus Barret kerap mengonsumsi obat penghambat pompa proton untuk menekan sekresi asam. Akibatnya, asam lambung pun berkurang.
Namun, lanjut Mills, hal tersebut bisa memicu efek samping lain. Salah satunya adalah dengan lebih banyak virus yang mungkin melewati perut dan mengikat reseptor di usus.
Hingga saat ini, diketahui sejumlah pasien Covid-19 mengalami gejala pencernaan seperti sakit perut dan diare. Namun, masih belum jelas apakah hal tersebut disebabkan oleh kondisi refluks asam lambung atau tidak.(*)
Jakarta, simanews.com - Guitar Community of Community (GCI) regional DKI Jakarta, menggelar Event Musik dengan tema Venomrock di Fenomena Cafe,...
Read moreCopyright © 2020 Sima News | All rights reserved. | Developed: by Kebon Jasa