Demo Aliansi Rakyat Mengugat Menyoroti “TKA Cina Unskilled”
3 Februari 2023
Jakarta, SimaNews – Tak terasa bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Berkaca dari tahun sebelumnya, apakah mudik Lebaran 2021 akan kembali dilarang untuk mencegah kenaikan kasus positif virus corona (Covid-19).
Berikut pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Mengenai mudik masih dibicarakan antar menko apakah seperti tahun lalu, tetapi dari 4 kali kita memiliki libur panjang long weekend kemarin semuanya naik lebih dari 40 persen,” ujar Jokowi saat bertemu dengan pemimpin redaksi di YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah pekan lalu seperti dikutip dari detikcom.
Pemerintah seperti disampaikan Jokowi tidak ingin mengulangi adanya lonjakan kasus positif Covid-19 usai liburan panjang atau long weekend.
“Ini yang terakhir belum keliatan, tapi yang dulu (libur) Tahun Baru dan sebelumnya itu lebih dari 40 persen saya udah ngomong jangan diulangi lagi, kita udah 4 kali mengalami kalau diulang lagi kebangetan kita. Hanya mudiknya seperti apa itu belum bisa saya sampaikan mengenai mudik,” katanya.
Sebelumnya, soal mudik Lebaran 2021, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo sudah mengusulkan pemotongan hari libur. Dia mengusulkan masa libur Idul Fitri tahun ini diusulkan tanpa tambahan cuti bersama.
Sementara Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin tidak menganjurkan masyarakat untuk mudik dan bepergian saat libur Lebaran tahun ini demi menekan penularan Covid-19 yang masih tinggi.
Budi mengimbau agar masyarakat Indonesia merayakan Hari Idul Fitri yang jatuh sekitar tanggal 13 Mei itu dengan tetap berada di rumah saja.
“Terlihat tren setiap kali libur panjang dengan mobilitas tinggi itu rata-rata kasus positif naik 30-40 persen. Kita melihat lebaran tahun lalu seperti itu, libur Natal dan Tahun Baru juga dampaknya sangat tinggi,” kata Budi.
“Nah liburan panjang besar berikutnya adalah libur Lebaran. Ini tolong diimbau agar kalau bisa lakukan terbatas saja, di rumah saja. Karena itu tadi jangan sampai yang sudah dilakukan bagus sekarang harus kita ulang lagi karena ada kenaikan kasus positif lagi,” paparnya menambahkan.
Berkaca dari libur Tahun Baru Imlek kemarin, Budi berkata mobilitas masyarakat tidak terlalu tinggi. Ia berharap hal itu bisa menekan jumlah penularan corona ke depannya.
“Kita bersyukur Imlek kemarin mobilitas tidak naik terlalu tinggi. Nanti kita lihat dalam dua pekan ke depan dampaknya seperti apa tapi Insyaallah (kasus penularan corona) tidak tinggi,” kata Budi. *
Jakarta, Simanews.com – Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Mengugat (ARM) menggelar unjuk rasa di depan kantor Kementrian Koordinator Kemaritiman...
Read moreCopyright © 2020 Sima News | All rights reserved. | Developed: by Kebon Jasa