SUARA INDONESIA MERDEKA “Edisi Agustus 2022”.
3 Agustus 2022
APA KABAR PAK CAMAT DUREN SAWIT ? “WARGA MELAPOR”
3 Agustus 2022
SIMANEWS.COM, Jakarta-Pandemi COVID-19 belum usai dan kini muncul Varian Omicron yang mengancam masyarakat Indonesia. Menko BiPadang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (10/01/2022), menyampaikan tren peningkatan kasus Covid-19 disebabkan oleh penularan dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Pada kesempatannya, Luhut menyampaikan bahwa Presiden secara spesifik menekankan agar semua masyarakat seminggu ke depan tidak untuk berpergian ke luar negeri. sekitar dari 393 kasus yang terjadi hampir 300 kasus diantara disebabkan pelaku perjalanan ke luar negeri.
“Kasus konfirmasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) inilah yang mendominasi proporsi kasus harian di Indonesia hingga menyebabkan kenaikan kasus aktif dan perawatan pasien di Jawa-Bali. Pada 9 Januari 2022 lalu misalnya di Jakarta, dari 393 kasus yang terjadi hampir 300 kasus di antaranya disebabkan oleh para pelaku perjalanan luar negeri. Kami mohon teman-teman sekalian menahan diri untuk tidak ke luar negeri, kecuali urusan sangat-sangat penting,” ujar Menko Marves Luhut.
Per 10 Januari 2022, varian Omicron telah tersebar di 150 negara di dunia. Sebagian besar di antaranya menginfeksi berbagai negara maju hingga mencapai puncaknya dan lebih tinggi dari gelombang sebelumnya yakni varian Delta. Pemerintah Indonesia juga memberikan perhatian sejak awal libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
“Langkah pengetatan pintu masuk akan terus dipertahankan untuk mencegah masuknya varian Omicron yang akan menyebar luas ke masyarakat,” tegas Menko Marves Luhut.
Di sisi lain, meski jumlah kasus meningkat, namun angka kematian di Jawa-Bali cukup terjaga dengan baik. Hanya satu kematian selama Januari 2022 yang ditemukan di Jakarta. Selain itu kasus konfirmasi di Provinsi lainnya relatif terjaga baik meski terdapat sedikit kenaikan kasus di Bali, Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah pun juga kembali diminta meningkatkan jumlah testing dan tracing dalam seminggu terakhir terutama di wilayah Aglomerasi Jawa Bali.
“Dari membaiknya pekerjaan testing dan tracing tadi memberikan dampak yang baik terhadap asesmen Level yang sebelumnya sempat buruk. Berdasarkan asesmen 08 Januari 2022, terdapat sekiranya 29 kabupaten/kota yang kembali masuk ke Level 1. Namun perubahan level baru akan kami lakukan minggu depan,” tambahnya.
Saat ini pencapaian vaksinasi anak pada dosis pertama di Jawa Bali telah mencapai 36 persen. Menko Marves Luhut menekankan Kabupaten/Kota dengan vaksinasi Dosis 1 baik umum maupun lansia yang berada di bawah 50 persen akan menjadi prioritas dan pengawasan percepatan vaksinasi.
“Kami menghitung sebanyak 13,6 Juta orang di Jawa Bali (8,7 persen) yang belum terlindungi, belum memiliki antibodi karena vaksin atau infeksi sebelumnya. Pemerintah akan terus berupaya percepatan vaksinasi terutama di kabupaten/kota yang dosis 1 masih di bawah 50 persen. Saat ini hanya dua kabupaten/kota di Jawa Bali dengan kondisi dosis 1 yang di bawah 50 persen,” papar Menko Marves Luhut.
Pencegahan varian Omicron ini tentunya tidak dapat hanya dijalankan oleh Pemerintah saja namun juga harus melibatkan masyarakat mulai dari Penegakan protokol kesehatan yang ketat hingga penggunaan PeduliLindungi yang baik. Pemerintah juga terus melakukan langkah-langkah persiapan dengan meminta kepada seluruh daerah agar mempersiapkan fasilitas RS dan isolasi terpusat untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, peningkatan testing dan tracing juga akan menjadi program prioritas Pemerintah untuk mencegah kasus COVID-19 jika meledak kembali.
“Perlu saya tegaskan kembali, bahwa sistem kesehatan Indonesia hari ini cukup siap dalam menghadapi adanya varian baru yang kembali mengancam kehidupan kita. Namun, langkah preventif merupakan kunci utama agar kita terus terhindar dan dapat keluar dari pandemi ini. Kita harus kompak tidak perlu mencari kekurangan di sana-sini, tapi kita harus saling mengingatkan dengan baik,” tegas Menko Marves Luhut. Menutup laporannya, Menko Luhut menggarisbawahi bahwa sudah 178 hari pasca puncak kasus dan Indonesia terus berada pada titik yang rendah dan cukup terkendali dalam mengatasi pandemi COVID-19.
Hal ini tentunya berkat kerja keras dan kerjasama kita semuanya sebagai anak bangsa. Tentunya hal ini mestinya dapat terus kita jaga dalam kondisi yang cukup baik dengan cara terus taat pada protokol kesehatan.
“Saya yakin bahwa COVID-19 hanya dapat dicegah dengan kedisplinan yang kuat dan semangat gotong royong yang dilakukan oleh seluruh elemen bangsa secara terus menerus tanpa terputus. Saya sekali lagi meminta patuhi protokol kesehatan dan kita semua bekerja keras mematuhi apa yang sudah disiapkan oleh Pemerintah. Pemerintah memberikan yang terbaik untuk rakyatnya dan Presiden menekankan ini kepada kami semua,” tutup Menko Marves Luhut. (Red/NAY)
Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala Itu sangat Penting.kata Dandim 0431/Babar Muntok Bangka Barat-simanews.com. Anggota Kodim 0431/Bangka Barat dan Persit KCK...
Read moreCopyright © 2020 Sima News | All rights reserved. | Developed: by Kebon Jasa