Sumsel,Simanews – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meninjau lokasi pembangunan Pembankit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang Sumsel 8 yang berkapasitas 2×620 MW di desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung Muara Enim, Sabtu 13/03/2021.
Proyek PLTU ini dikerjakan oleh PT. Huadian Bukit Asam Power (PT. HBAP) sejak Juni 2018, sebagai Independent Power Producer dengan nilai mencapai US$ 1,68 miliar dan akan membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahunnya.
Sampai saat ini pembangunan tersebut sudah mencapai 72% yang mana target penyelesaiannya maret 2022. Gubernur Sumsel serta jajarannya, PT. BA tbk dan PT. HBAP semakin yakin Sumsel adalah lumbung energi nasional.
“Dengan adanya PLTU Sumsel 8 ini menunjukkan bahwa Sumsel welcome terhadap investasi, dan dilihat dari kondisi eksisting saat ini suplay listrik seluruh pulau Sumatera yang harapan kita menjadi surplus listrik,” ucap Herman Deru.
“Kalau dilihat dari catatan yang ada saat ini bahwa PLTU mulut tambang sumsel 8 yang berkapasitas 2×620 MW adalah salah satu tambang terbesar di Indonesia,” ungkap Gubernur Sumsel.
Herman Deru menginginkan Pemerintah Kabupaten Muara Enim serta jajarannya untuk menjalin terus kerja sama yang baik dengan dengan PT. HBAP guna untuk kelancaran penyelesaian pekerjaan tepat waktu yang sudah ditentukan.
“Harapan kita pada Maret 2022 sudah bisa memproduksi listrik yang berikutnya dan kita harapkan ada trasformasi bagi Putra – Putri kita sehingga mereka bisa mendapat nilai tambah pendapatan ekonomi di tempat tingal mereka,” Olehnya Herman Deru.
Gubernur juga berpesan kepada PLTU agar masyarakat yang tinggal disekitarnya diperhatikan dan di bina untuk bisa saling menjaga dan memelihara hubungan antara pihak perusahaan dan masyarakat, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
(Bhakti Sihombing)
Subulussalam, Simanews.com – Kajari Subulussalam Berhasi Kembalikan Kerugian Negara Rp. 298.820.669 (Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Rubu Delapan Ratus Dua...
Read moreCopyright © 2020 Sima News | All rights reserved. | Developed: by Kebon Jasa